PUISI


CINTA


Dikala mentari bersinar dipagi hari.
Ku hirup udara yang begitu segar.
Menatap langit yang begitu cerah.
Dikala matahari mulai terbit bersinar terang.
Menyinari celah - celah kehidupan.
Disaat keinginan ingin memberikan cinta. 
Karena hati, jiwa dan raga telah terbuka.
Ku terbayang dengan banyanmu yang semu.
Rasa hati tak mungkin ku memilikimu.
Kini… kau telah menjadi milik orang lain.
Disaat cinta yang terpendam belum terungkap.
Namun ku hanya bisa mencintaimu tanpa memiliki.
Menatap sepi di padang senja.
Mengukir cinta dalam hati dan jiwa.
Menanti cinta yang belum pasti kapan tiba.        
Ku hanya bisa berdo’a kepada tuhan yang Esa. 
Semoga penanntian cinta menjadi nyata.

Dimas Monox MC Koplak, 15 Juli 2008


PERJUANGAN 


Hari demi hari berkabut gelap.
Menutup hari yang penuh cita.                                          
Penindasan dikala menutup jiwa.
Menghantui setiap insan.
Menggugah hati timbulah perlawanan.
Tiada sedikitpun perasaan gentar.
Walaupun seribu peluru menembus dada.
Semangat perjuangan tiada henti – hentinya
Sebelum  Bangsa Indonesia Merdeka.
Siang dan malam tiada lupa untuk berdo’a.
Memohon penerangan jiwa dan raga.
Timbullah titik terang kehidupan.
Sumpah pemuda awal kemenangan.
Persatuan dan kesatuan tanpa perselisihan.
Kemerdekaan mulai menghampiri jiwa.
Sedikit demi sedikit merubah nasib Bangsa.
Mencapai puncak kejayaan Bangsa Indonesia.
17 Agustus 1945 meraih cita.
 Dimas Monox MC Kopak ,16 Agustus 2008.


KENANGAN 

  

Kenapa harus berawal dengan pertemuan.
Jika berakhir tanpa menyapa.
Kenapa harus diawali dengan cinta.
Jika akan timbul terluka.
Disaat kau jauh dariku.
Aku merasa Gundah tiada terkira.
Apakah aku harus menyadari.
Arti pertemuan dan perpisahan itu.
Kenapa aku harus terluka.
Dan tak menerima semua yang terjadi.
Tapi kini aku sadari.
Setiap insan punya pilihan dalam hidup.
Kenangan kisah ini kan ku Kenang selamanya 
Walaupun sampai akhir hayat ini
 Karya : Dimas Monox MC Koplak, 10 Mei 2009

CINTA ILMU 

Sedalam lautan di dunia ini.
ku mencoba menjajaki kedalamannya.
Seluas apapun lautan di permukaan bumi.
Tiada sedikitpun gentar untuk menyebranginya.
Belajar sejak dini guna menuntut ilmu.
Aku berjuang untuk bangsa dan tanah air.
Merangkai harapan setiap kehidupan insan
Ku abdikan sepenuhnya untuk bangsa indonesia.
Ambisi dan tekad sebagai motivasi keberhasilanku.    
Hampa terasa dunia ku nanti.
Tanpa ilmu pengetahuan
Memupuk semangat dalam menghadapi rintangan
Menghapus segala keraguan.
Mencinta ilmu yang begitu mendalam.
Menambah wawasan dalam karir kehidupan
Menuju jalan masa depan
Demi menuntut ilmu dan mencari ridha Tuhan.

Dimas Monox MC Koplak, 20 September 2009


Tidak ada komentar:

Posting Komentar